Berikutini beberapa di antaranya. Swastika: Motif hias berbentuk dasar huruf Z yang saling berlawanan. Pilin: Ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf S. Dalam variasinya juga berbentuk SS (pilin ganda). Meander: Ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf T. Dalam perkembangannya, ragam hias ini memunculkan ragam hias swastika.
Batik Solo dan Yogyakarta Batik di daerah Yogyakarta dikenal sejak jaman Kerajaan Mataram ke-I pada masa raja Panembahan Senopati. Plered merupakan desa pembatikan pertama. Proses pembuatan batik pada masa itu masih terbatas dalam lingkungan keluarga keraton dan dikerjakan oleh wanita-wanita pengiring ratu. Pada saat upacara resmiJenisdan ragam corak batik Cirebon sangat menarik perhatian dan berbeda dari batik-batik Solo maupun Yogyakarta. Batik Cirebon tampak lebih berani dalam permainan warna, tidak menggunakan corak simetris di seluruh bahan, melainkan lebih sebagai sesuatu yang nyata di atas bahan polos (Yayasan mitra budaya Indonesia, 2002: 134-135)
Secaraistilah, batik merupakan sebuah teknik menggambar di atas kain dengan memanfaatkan lilin serta canting sebagai alat dan bahan dalam proses pembuatannya. Pengertian Batik Menurut Para Ahli. Ada beberapa tokoh yang mengemukakan pendapat tentang pengertian batik, seperti Iwan Tirta, Santoso Doellah dan lainnya, berikut penjelasannya.